Advertisement
Tanggamus (MM) ,- Peringati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Dirjen Perhubungan Laut melalui Satuan Kerja Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) kelas III Kota Agung laksanakan bersih laut dan pantai.Acara dipusatkan di Area Pelabuhan Kota Agung.Jumat,06 September 2024.
Di tandai dengan Bersih Laut dan Pantai Area Pelabuhan Kota Agung,ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini Anggota DPRD Tanggamus, Hi. Tahang, Kepala Pos Angkatan Laut Kota Agung, Kepala Pos Polisi Airud Kota Agung, Komandan Pos SAR Tanggamus, Kepala Wilker Teluk Semangka, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Kota Agung, General Manager PT. Pelabuhan isinya (persero), Port Manager STS Teluk Semangka PT Pertamina Trans Kontiental, Jajaran HNSI Tanggamus, dan Jajaran TKBM Satria Bahari.
Kepala UPP kelas III Kota Agung, Capt Mu'min, SE, MM, MMars yang ditemui awak media seusai kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka Menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2024 pada tanggal 17 September 2024, selain itu lanjutnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi antar stakeholder yang berkaitan dengan Pantai dan Laut.
"Dengan silaturahmi antar stakeholder mudah-mudahan dapat di identifikasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan Laut dan Pantai,"Terangnya.
Sementara itu Hi.Tahang yang dimintakan Pendapatnya mengucapkan hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2024. Terkait kegiatan Bersih Laut dan Pantai yang dilakukan hari ini, Hi Tahang Berpendapat bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya penanganan sampah seperti ini tidak hanya parsial dan dilakukan saat ini saja.
"Berharap kegiatan ini terus-menerus dilakukan sehingga menjadi sebuah gerakan nasional,"katanya.
Hi. Tahang juga menyampaikan bahwa sampah yang bermuara di pesisir dan laut ini sekitar 80 persen berasal dari daratan. Sampah plastik yang dijumpai di suatu lokasi pesisir dan laut juga bersifat lintas batas wilayah administrasi (trans-boundaries), yang dapat berpindah dari satu wilayah pesisir ke wilayah pesisir lainnya mengikuti pola arus laut.
"Oleh karena itu, dalam penanganannya harus menyeluruh hulu-hilir, dengan kerja-kerja pentahelix, dan kerja kolaborasi yang sifatnya kolektif," Pungkas Hi.Tahang. (budi-2)